Saat ini, Toyota Crown dikenal sebagai mobil sedan kelas mewah berukuran “full size”.
Nama “crown” pun digunakan oleh Toyota untuk menunjukkan bahwa ini adalah sedan kelas utama.
Namun siapa menyangka bahwa Crown pada awalnya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum khususnya taxi di Jepang, dan dipasarkan dengan nama depan Toyopet.
Crown diperkenalkan pertama kali pada tahun 1955. Mobil ini dirancang dengan model yang cukup radikal yaitu menggunakan pintu model “Suicide”. Sedangkan komponen-komponennya mengambil dari produk Toyota yang lain, termasuk mesin yang diambil dari Toyopet Super, yaitu mesin seri “R” dengan kapasitas 1.5 L.
Sistem suspensi yang digunakan adalah pada perpaduan antara per keong (coil) dan suspensi independen “double wishbone” pada bagian depan (identik dengan suspensi yang digunakan pada Toyopet SA 1947). Serta suspensi belakang model “live axle”, yang mirip dengan suspensi yang digunakan pada sebagian besar produk Toyota sebelumnya (kecuali pada Toyopet SA yang menggunakan model “Trailling Arm” ).
Selain versi sedan untuk Taxi, Toyota juga menyediakan Crown versi komersial yaitu varian estate /station wagon dan coupe utilty (pickup) dengan 3 kursi dan 6 kursi. Semua varian Crown ini akhirnya digunakan sebagai pengganti dari Toyopet Super. Tetapi pihak Toyota ragu dengan rencana ini karena suspensi depan dengan per keong dan pintu model “suicide” tidak umum digunakan pada mobil-mobil pada saat itu. Untuk mengantisipasi kondisi ini, Toyota kemudian melakukan beberapa pembaharuan pada Toyopet Super, dan menjualnya bersamaan dengan Crown tetapi dengan nama baru yaitu Toyopet Master.
Keraguan ini nantinya tidak terbukti, karena penjualan Crown dinilai cukup berhasil. Oleh sebab itu, Toyopet Master dihentikan produksinya pada bulan November 1956. Fasilitas produksi yang sebelumnya digunakan untuk Master dialihkan untuk Crown. Pada tahun 1958, Crown model RS di perbaharui , produknya disebut sebagai RS20. Pada tahun 1961, mesin 1.5 L diganti dengan mesin tipe 3R dengan kapasitas lebih besar yaitu 1.9 L (1899 cc). Crown yang menggunakan mesin ini diberi nama sebagai RS30
Crown model komersial (pickup, station wagon dan van) dikenal sebagai “Master Line” .
Model-model ini hanya berbeda dalam hal style dan bentuk bodinya saja, sedangkan komponen-komponen yang digunakan tetap sama.
Pada acara Tokyo Motor Show tahun 1961, Toyota memperlihatkan sebuah mobil konsep dengan menggunakan platform dari Crown, modelnya adalah “six door wagon” yang dikenal sebagai “Airport Limousine” . Namun sayangnya tidak masuk ke jalur produksi.
Pada tahun 1957, Toyota mulai mengekspor produknya ke Amerika Serikat. Untuk menunjukkan kehandalan mobil produksinya, Toyota melakukan uji kekuatan dengan mengadakan perjalanan dari Los Angeles ke Newyork, suatu hal yang perusahaan otomotif di Amerika pun belum pernah melakukannya. Tapi sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, Crown tak bisa mencapai Las Vegas dan rencana tersebut akhirnya gagal. Walaupun telah dirancang dengan sempurna untuk melalui jalan berlumpur dan jalan-jalan belum beraspal seperti di Jepang, tidak pernah terpikirkan bahwa mobil ini juga akan digunakan di jalan antar Negara di Amerika yang memerlukan kecepatan tinggi.
Mesin 4 silinder dengan kapasitas hanya 1.5 L tidak sebanding dengan bobot kendaraan , yang saat itu memang sangat berat karena dirancang untuk menggunakan komponen milik truck, antara lain chassis.
Akibatnya, crown menjadi tidak nyaman, kurang bertenaga dan minim fitur jika dibandingkan dengan mobil sekelas produksi eropa.
Dari 287 unit Crown yang terjual di Amerika Serikat, hanya lima unit yang tetap dapat beroperasi dengan normal, sedangkan sisanya mengalami kerusakan mesin yang cukup parah. Kondisi ini akhirnya menciptakan citra buruk untuk mobil-mobil produk Jepang yang beredar di Amerika.
Untuk mengatasi hal ini, Toyota mengunakan mesin baru yang lebih kuat, tetapi hal ini tidak banyak membantu. Karena stock Crown di berbagai Dealer di Amerika menumpuk, pada tahun 1960 secara resmi Toyota menghentikan ekspornya ke Amerika. Hanya Toyota Tiara dan Toyota Land Cruiser yang tetap diimpor, hingga Crown generasi kedua tersedia lima tahun kemudian.
Sumber : en.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar