Minggu, 31 Juli 2011

Asal-Usul & Sejarah Becak

Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:

* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:

1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.


Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.

Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.


ASAL USULNYA
Tahukah Readers, becak ternyata berasal dari Jepang? Kemunculan kendaraan beroda tiga yang ditarik dengan tenaga manusia itu pertama kalinya hanya kebetulan. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat dia berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.

Pada tahun 1800-an jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat di China. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di China iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Mulai 1870 rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan negeri China. Sedangkan inrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang. Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekitar tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan dua kaki.



Diambil dari http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2010/02/becak-dan-asal-mulanya-dan-bentor.html

Sejarah Bajaj dan Bemo di Indonesia




Bajaj (biasa dibaca "ba-jai") merupakan kendaraan beroda tiga yang banyak digunakan di Jakarta. Bajaj diketahui berasal dari India. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, Bajaj Auto. Bajaj menjadi lebih dikenal lagi setelah adanya Bajaj Bajuri, diserial komedi yang bercerita tentang seorang supir bajaj. Belakangan, karena diketahui sebagai sumber polusi, bajaj di Jakarta akan segera diganti dengan kendaraan mini lainnya, contohnya seperti Kancil.

Bajaj beroda tiga, satu di depan dan dua di belakang. Untuk di Jakarta, warna bajaj adalah seragam, yaitu oranye. Di pintu depan bajaj, biasanya tertulis daerah operasi bajaj, yang biasanya terbatas pada satu kotamadya saja.

Kapasitas penumpang bajaj adalah dua, atau ditambah satu anak kecil, yang semuanya akan duduk di belakang supir bajaj. Suara bajaj sangatlah memekakkan telinga. Namun, karena fisiknya yang relatif kecil, bajaj dapat diandalkan untuk menerobos kemacetan ibu kota.

Nah, Sekarang si Bajaj udah di kembangin jadi Bajaj BBG.Memang belum semua bajaj berubah jadi yang BBG tetapi bajaj BBG memiliki Suara yang tidak berisik, jalannya halus, dan Lebih cepat(dengan kecepatan kira kira + 185 cc) dan di lengkapi fasilitas Speedometer, Led Netral, RPM Meter, Lampu Cen (kalau Bajaj dulu tidak ada lampu Cen-nya), pintu mirip dengan mobil. Harganya pun sama dengan bajaj biasa.


selain bajaj ada juga yang beroda tiga(dan sejarah):
1.Bemo

Bemo merupakan kendaraan bermotor roda tiga yang biasanya digunakan sebagai angkutan umum. Bemo mulai dipergunakan di Indonesia pada awal tahun 1962 di Jakarta untuk menyemarakkan iven olahraga Ganefo. Setelah laku keras di Jakarta, bemo mulai merambah ke daerah-daerah lain di Indonesia. Kehadiran bemo dimaksudkan untuk menggantikan becak karena kendaraan ini sangat praktis dan mampu menjangkau jalan-jalan yang sempit, dan dapat melaju jauh lebih cepat daripada becak.


Berawal dari Jepang

Bemo adalah salah satu produk dari pabrikan otomotif terkenal Daihatsu. Pabrikan ini dulunya populer sebagai produsen truk kecil beroda tiga. Setelah Toyota mengeluarkan truk beroda empat di tahun 1954 (populer sebagai Toyoace), permintaan atas truk roda tiga Daihatsu terus merosot. Daihatsu kemudian berinovasi mengembangkan kendaraan beroda tiga yang waktu itu boleh dikemudikan pemegang SIM mobil kompak di Jepang. Hasilnya adalah Daihatsu Midget yang mulai dipasarkan tahun 1957. Kendaraan ini berukuran kecil sehingga diberi nama "midget" (kerdil).

Daihatsu Midget lalu diekspor ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Dan, meluncurlah kendaraan Daihatsu pertama di Indonesia: Daihatsu Midget alias Bemo.

Evolusi Prototip Bemo

Model DK mulai dijual 1 Agustus 1957. Kemudi berbentuk stang seperti sepeda motor. Ruang pengemudi dan ruang muatan memiliki atap dari kanvas. Ruang pengemudi tidak berpintu. Panjang keseluruhan: 2.540 mm, lebar keseluruhan: 1.200 mm, tinggi keseluruhan: 1.500 mm. Penumpang maksimum 1 orang. Mesin tipe ZA, dua langkah, berpendingin sistem kipas, kapasitas silinder 250 cc, bahan bakar bensin. Kekuatan maksimum 10 tenaga kuda. Kecepatan maksimum 65 km/jam (spesifikasi dari katalog). Maksimum muatan 300 kg, berat kosong 350 kg. Variasi model berdasarkan model DK: DKA (model awal), DKII, DSV (bagian belakang dibuat kotak), DSAP (kapasitas 2 tempat duduk).

Model MP mulai dijual bulan Oktober 1959. Bagian hidung sebelah dalam menjadi bagian dari ruang pengemudi, dan bentuknya lebih manis dan halus dibandingkan model DK. Model MP mulai menggunakan stir bundar sehingga lebih mudah dikendarai. Ukuran lebih besar dibandingkan model sebelumnya, panjang keseluruhan: 2.970 mm, lebar keseluruhan: 1.295 mm, dan tinggi keseluruhan: 1.455 mm. Kapasitas tempat duduk: 2 orang. Mesin yang digunakan adalah tipe ZA, dan tipe ZD untuk Midget tipe III (kapasitas silinder: 305 cc, kekuatan maksimum 12 tenaga kuda). Model yang diproduksi: Tipe II (mesin tipe ZA), Tipe III (mesin tipe ZD).

* 1960 - Daihatsu memperkenalkan tipe MP4 dengan panjang keseluruhan ditambah 20 cm agar bisa mengangkut muatan lebih banyak.
* 1961 - Midget mulai diproduksi di Pakistan dengan sistem produksi bongkar pasang.
* 1963 - Daihatsu memperkenalkan tipe MP5 dengan ruang muatan yang diperpanjang 10 cm, dan maksimum muatan 350 kg. Tipe ini tidak lagi menggunakan bensin campur, melainkan bensin dan oli yang dipisah.
* 1972 - Produksi Midget dihentikan dengan total kumulatif produksi 336.534 unit, dan separuh dari jumlah tersebut terjual di Asia Tenggara.
* 1996–2001 - Daihatsu memproduksi mobil kompak beroda empat yang disebut Daihatsu Midget II

Sumber: Kaskus

Rover Motorcycle (1902-1924)


Rover adalah perusahaan di Inggris yang memproduksi sepeda dan sepeda motor sebelum mereka mulai memproduksi mobil.  Perusahaan ini didirikan oleh John Kemp Starley pada tahun 1884 di Coventry untuk membuat sepeda.  Perusahaan ini mengembangkan dan memproduksi sepeda motor Rover Imperial pada bulan November 1902 dan hingga tahun 1924 Rover telah berhasil memproduksi lebih dari 10.000 sepeda motor.
Pada bulan Juni 1896, John Starley membentuk Rover Cycle Co. Ltd. di New Meteor Works di Coventry.  Starley sukses menjadi produsen ‘safety bicycle’ dan menggunakan uang hasil kerja kerasnya untuk mengimpor beberapa sepeda motor Peugeot awal dari Perancis pada tahun 1899 sebagai bahan percobaan untuk dikembangkan.   Proyek pertamanya adalah memasangkan mesin Peugeot tersebut ke salah satu sepeda Rover-nya.   John Starley meninggal awal Oktober 1901 berusia 46 tahun dan bisnis tersebut diambil alih oleh pengusaha Harry Lawson.
Perusahaan berhasil mengembangkan dan mengeluarkan sepeda motor yang diberi nama Rover Imperial pada bulan November 1902.   Motor ini berkekuatan mesin 3,5HP menggunakan frame berlian, dengan mesin di tengah dan garpu depan springer yang waktu merupakan teknologi terdepan.   Merupakan motor Rover pertama dengan fitur-fitur inovatif seperti karburator semprot, mesin-braket bawah dan katup yang dioperasikan secara mekanis. Dengan bingkai yang kuat yang depannya berupa tabung ganda dan kualitas hasil akhir yang baik, lebih dari 1000 sepeda motor Rover terjual pada tahun 1904.
Tahun berikutnya, bagaimanapun, Rover menghentikan produksi sepeda motor untuk berkonsentrasi pada ‘safety bicycle’.  Namun, pada tahun 1910 desainer John Greenwood ditugaskan untuk mengembangkan mesin 3,5HP 500cc baru dengan tappets spring-loaded, sebuah dinamo Bosch dan rantai drive gigi terbalik gigi yang inovatif.  Ia memakai karburator Brown & Barlow dan garpu spring Druid yang terkenal.  Model baru ini diluncurkan di pameran Olympia 1910 dan lebih dari 500 yang dijual.
Pada tahun 1913 model ‘TT’ diluncurkan dengan jarak roda yang lebih pendek dan setang model sport.   Kerjasama team antara Dudley Noble dan Chris Newsome berhasil mendapatkan kemenangan dan meraih penghargaan tim bekerja.

Produksi setelah PD1
Rover mensupply sepeda motor 499cc silinder tunggal kepada Tentara Rusia (Russian Army) selama PD1.   Ketika perang berakhir perusahaan mulai fokus pada produksi mobil tapi Rover masih memproduksi sepeda motor dengan mesin Rover OHV 248cc dan 348cc serta dengan mesin J.A.P. (termasuk mesin V-Twin 676cc).
Pada tahun 1924, Rover memimpin jalan dengan konstruksi unit mesin dan gearbox pada sebuah sepeda motor ringan 250cc yang baru.   Seri ini memiliki lampu depan dan belakang sebagus desain baru-nya pada rem internal yang diperluas.   Penjualan Rover selanjutnya yang buruk membuat produksi sepeda dan sepeda motor terpaksa berhenti.


Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Rover_%28motorcycles%29

Jawa Motor (1929-sekarang)

Jawa (baca : Yava) adalah merk sepeda motor dari Republik Ceko (Czech republic), yang dulu bernama Cekoslovakia (Czechoslovakia).  Nama “Jawa” ditemukan setelah sang pembuat motor, Frantisek Janecek yang lahir pada 23 Januari 1878, membeli divisi motor dari Wanderer pada tahun 1929 (untuk sepeda motor baru mereka yang bermesin 500 cc ), dengan menggabungkan suku kata pertama Janeček dan Wanderer.   Perusahaan ini masih aktif hingga sekarang. 
Motor Pertama
Motor pertama diperkenalkan pada tanggal 23 Oktober 1929 berupa sebuah motor bermesin 500 cc 4-tak dengan daya 12 kW (18 hp) dan konsumsi bahan bakar 6 liter per 100 km.   Walaupun dijual dengan harga tinggi, motor ini berhasil melalui tahun pertamanya yang kemudian mengalami beberapa perbaikan kontruksional. 
Motor Kedua
Karena resesi ekonomi pada awal tahun 1930, orang-orang membutuhkan sepeda motor yang lebih murah dan sederhana.  Tahun 1932 ditandai perusahaan ini dengan peluncuran Jawa 175.  Dengan mesin 3,6 kW-nya, motor ringan ini (hanya berbobot 70 kg) mampu menggeber kecepatannya hingga 80 km / jam dan konsumsi bahan bakar 3,5 liter per 100 km.   Tahun pertama produksi Jawa 175 menjadi sebuah kesuksesan, terbukti perusahaan mampu menjual lebih dari 3000 unit Jawa 175 atau hampir tiga kali jumlah penjualan model 500 cc selama tiga tahun produksi.   Produksi Jawa 175 akhirnya berhenti pada tahun 1946.   Pada tahun 1938, Jawa menjadi pelopor sistem ‘test drive’ pada saat event pameran motor.  Yang dipakai sarana test drive adalah Jawa 175 custom yang dilengkapi dengan setang ganda (setang kedua berada di bagian belakang untuk instruktur).   Selama bertahun-tahun, perusahaan telah memproduksi total 27.535 unit Jawa 175.  Pada tahun 1935, Jawa mulai memproduksi motor OHV 350 cc : Pada tahun yang sama (1935) dimulailah produksi motor Jawa 250 Special, sementara pada tahun 1937 keluar motor Jawa 100 Robot :
Pasca Perang
Pada tahun 1946, diperkenalkan motor Jawa 2-tak kapasitas 250cc bermesin tunggal dengan knalpot ganda yang menjadi motor serba guna terluas di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang bersekutu dengan blok komunis.  Sebuah mesin 350cc dua silinder 2-tak diekspor ke seluruh dunia dan dijual dengan berbagai nama merek lain, termasuk merek Eaton’s dari Eaton’s Road King.  Selain itu, sepeda motor silinder tunggal yang besar  dijual beberapa tahun kemudian pada tahun 1960 oleh Sears of Canada.
Tahun 1952, Jawa memproduksi motor bermesin 500 OHC: Tahun 1954 Jawa mulai memproduksi sebuah mesin 250/350 cc : Tahun 1966, Jawa memproduksi motor 350 cc Californian : Tahun 1970, Jawa memproduksi mesin kapasitas 250/350 cc UR : Tahun 1974, Jawa mulai  memproduksi motor 350 cc model 634 : Perusahaan sepeda motor merk CZ kemudian di-merger dengan Jawa oleh ekonom  socialist setelah kemenangan Komunis pada tahun 1948 (Communist victory in 1948).   CZ sebenarnya juga membuat sepeda motor street, tetapi lebih terkenal karena model motor motocross dan enduro mereka.  Model ISDT untuk motor trail dan motor enduro ini diproduksi di bawah plat-nama Jawa & CZ. 

Moped

Jawa membuat variasi moped 2-tak (two-stroke mopeds) dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang menyertakan sistem pengapian elektronik (electronic ignition) pada moped mereka.   Sayangnya, unit “Tranizmo” ini termasuk kategori produk gagal.  Pada perkembangannya, moped merk Jawa mempunyai reputasi yang kurang baik karena tingkat kesulitan mendapatkan suku cadang yang cukup tinggi dan rating kegagalan unit “Tranizmo” ternyata cukup tinggi.  Untuk informasi lebih jauh tentang mopeds Jawa, silakan lihat babetta
Jawa di India
Sepeda motor Jawa diperkenalkan di India sekitar tahun 1950-an dan mereka cukup mengkultuskan merk ini hingga saat ini.   Motor diekspor langsung ke India oleh Ideal Jawa yang bermarkas di Mysore.   Model 250cc,  250cc Yezdi, Twin 350, dan model Monarch masih dikendarai di sana hingga hari ini (di Indonesia mungkin bisa disamakan kasusnya dengan Honda CB).   Sepeda motor Jawa dengan bantalan tangki dan sistem pengapian yang terletak pada tangki bahan bakar saat ini telah menjadi kategori kolektor item.   Motor Jawa juga menggunakan Yezdi sebagai padanan kata “pergi atau berlari”.
Sejarah Jawa menunjukkan catatan yang cukup aktif dalam dunia balap dan merupakan produsen motor di Eropa Timur yang paling aktif dalam olahraga mekanik.   Di trek balap, Jawa hadir di Kejuaraan Dunia sampai pertengahan enam puluhan dengan penampilan yang terhormat meskipun dengan keterbatasan anggaran mereka.   Dalam motocross, perusahaan membangun sebuah Palmares yang mengesankan sebelum mesin 4-taknya digantikan oleh mesin 2-tak.   Dalam balap speedway, balap dirt track, dan balap es (ice racing) di mana mesin 4-tak mereka masih memberikan keberuntungan, perusahaan tetap menjadi kekuatan yang dominan dengan mencetak sejumlah kemenangan tak terkalahkan hingga hari ini (silakan diverifikasi).   Jawa Speedway kini menjadi sebuah perusahaan terpisah seiring dengan privatisasi pada tahun 1990-an dengan jatuhnya Sosialisme (Socialism).  Setelah pembubaran serikat rakyat Ceko dan Slovakia menjadi dua negara yang terpisah dan pembongkaran perekonomian sistem sosialis, maka konsumen motor Jawa dan motor kompetisi Speedway dibagi menjadi dua perusahaan terpisah.   Motor Jawa Speedway masih sukses, sementara perusahaannya sedang sekarat.   Pada tahun 2006, Jawa menghasilkan tiruan Honda 250 cc, 125 cc dan 50 cc serta sepeda motor besar dengan mesin Rotax 650 cc (mesin ini dapat juga ditemukan dalam BMW F650 series).  Salah satu ikon motor Jawa yaitu twin 350cc 2-tak,  yang tidak berubah secara mekanik sejak 1960-an tapi sangat bisa diandalkan, sudah dalam kondisi sekarat.   Sementara itu, saudaranya, mesin tunggal 250 cc twin-port dua-tak tidak lagi tersedia.
Motor Jawa bermesin besar seperti Rotax 650 cc datang dalam tiga variasi berbeda.   Jawa Klasik 650 adalah sebuah sepeda retro dengan proporsi klasik.   Jawa 650 Style ditujukan untuk jalan-jalan kota.  Sementara Jawa 650 Dakar adalah sebuah sepeda enduro skala penuh yang mirip dengan Honda XL Transalp.   Maksimal output (kW / rev. X min-1)=35,4 / 6500 ; sementara torsi maksimal (Nm / rev x menit-1)=57 / 5000.
Sepeda motor lama Jawa yang telah direstorasi dan diberi sentuhan akhir yang baik akan tampak menarik tidak kalah dengan motor lama lainnya. 
Sumber :
http://jawa-motor.com/indexd635.html?idmenu=34
http://en.wikipedia.org/wiki/Jawa_Motors

JAP Motor (1903-1939)

JA Prestwich Industries adalah perusahaan rekayasa dari Inggris yang diberi nama dari singkatan nama pendirinya, John Alfred Prestwich.  Prestwich sebelumnya memproduksi perlengkapan sinematografi, mesin internal combustion, dan mesin rekayasa lainnya yang presisi (precision engineering).  Pada perkembangannya, JAP merupakan perusahaan khusus pembuat mesin yang digunakan oleh banyak merk sepeda motor terkenal.  Prestwich adalah seorang insinyur yang mendirikan perusahaan pada tahun 1895 saat ia masih berusia dua puluhan.  Perusahaannya pada mulanya berada di belakang rumah ayahnya di Jl. Lansdowne Road No.1, Tottenham.  Enam tahun kemudian, 1911, Prestwich telah berhasil pindah ke cabang baru di Tariff Road, Northumberland Park, Tottenham. 
Mesin JAP digunakan di banyak merk sepeda motor dan perangkat lainnya seperti pesawat, mesin gergaji (chainsaws), dan mesin pertanian (cultivators) seperti yang diproduksi oleh Howard Rotovators dan alat ringan untuk perawatan truk.  Mesin sepeda motor JAP selalu dihubungkan dengan kesuksesan di dunia balap dan digunakan pada motor speedway hingga tahun 1960an.   Selama Perang Dunia Kedua, Prestwich telah memproduksi 240.000 mesin industri berbahan bakar bensin untuk menyokong perang, bersama dengan jutaan suku cadang pesawat, busi, dan lain-lain.  Ya, mesin perang yang menakutkan tentu tetap membutuhkan busi. 
Dari tahun 1904 hingga 1908, sepeda motor komplit telah diproduksi di Inggris berdasarkan pengembangan dari mesin motor OHV yang telah diproduksi sebelumnya.  Setelah itu, pabrik JAP konsentrasi pada suplai mesin kepada pabrik lain, termasuk merk-merk terkenal Brough Superior, Triumph Motorcycles, A. J. Stevens & Co. Ltd, dan HRD Motorcycles (sang pendahulu Vincent Motorcycles).   AJS Model D termasuk salah satu motor bermesin JAP yang dibuat untuk Russia pada saat Perang Dunia Pertama.  JAP mengekspor mesin dalam jumlah yang signifikan kepada pabrik motor di luar negeri termasuk Dresch dan Terrot di Prancis; dan Ardie, Hecker dan Tornax di Jerman. 
Di kemudian hari, mesin JAP (dibawah kontrol Villiers) digunakan di balap motor dan terutama di speedway maupun track berlumpur.


JAP juga membuat mesin stasioner dibawah nama J.A.P.  untuk aneka kebutuhan dari mesin tipe terkecil 1a hingga tipe lebih besar bermesin 6, dan dalam aneka tempat penggunaan seperti rotovator, generator, pembuat susu, pompa air, elevator, dan mesin agrikultur.  Biasanya berupa mesin 4-tak yang tangguh layaknya bisa dilihat pada balapan motor kuno (yang menunjukkan bahwa mesin-mesin tua tersebut masih tangguh).  Nama Prestwich menjadi sama terkenalnya dengan hasil kreasinya berupa mesin proyektor cinematography.  Dia bekerja dengan S.Z. de Ferranti dan kemudian bersama pionir sinema William Friese-Greene.
J.A.P. juga mempunyai pabrik di Chelmsford Road, Southgate, London, mempekerjakan sekitar 40–50 orang, dimana beberapa mesin dibuat di tahun 1955.
Setelah tahun 1945, produksi diambil alih oleh Villiers Ltd namun tidak keseluruhannya.  Keseluruhan perusahaan baru berhasil dikuasai oleh Villiers Engineering Company pada tahun 1964 justru saat Villiers dicaplok oleh perusahaan Manganese Bronze Bearings.   Aktifitas di pabrik Northumberland Park tutup pada tahun 1963.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/JA_Prestwich_Industries

Vespa Dari Masa ke Masa

VESPA 98 SERI PERTAMA 1946
MESIN: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
TENAGA: 3,2 hp pada 4500 rpm.
KECEPATAN: 3 Kecepatan
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto T2 16/17 (model awal), Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Posisi depan 5W 6V, lampu depan rendah 15W 6V, belakang 6V 5W
KLAKSON: 12v 25W
WARNA: Grey (Kode 8003M)
RUST: Red Opaque Fund (Kode 10055M)
TANKI: 5 liter
KECEPATAN: 60 Km / jam
SASIS: V98 1001-2484
VESPA 98 SERI KEDUA 1946
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Front posisi 5W 6V, 15W 6V balok depan rendah, belakang 6V 5W
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98
VESPA 98  SERI KETIGA 1947
ENGINE: 2t, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Grey metalik (Kode 8000M)
RUST: Dana Buram Merah (Kode 10055M)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98
VESPA 98 SERI KEEMPAT 1947
ENGINE: 2 kali, 98 cc
Bore: 50 mm.
STROKE: 50 mm.
POWER: 3,2 hp pada 4500 rpm
SPEED: Kecepatan 3
POWER SUPPLY: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 tanpa filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: baja pegas, bantalan karet di bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
LAMPU: Lampu Depan biluce 6V 5W-15 W, 5W belakang 6V
HORN: 12v 25W
WARNA: Abu-abu metalik (8000M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter
SPEED: 60 Km / jam
CHASSIS: V98 terakhir 18079
Vespa 125 Bacchetta (V1T – V14T) 1948-1949
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA 17 filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED ‘: 70 Km / jam
FRAME: V1T – V14T
1948
1949
Vespa 125 Bacchetta (V15T) 1950
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
SPEED: 3 Speed
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (Kode Max Meyer 6000m)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V15T frame terakhir 104096
Vespa 125 V30T – V33T (1951-1952)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,4:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting silinder Piston, Dell’Orto TA filter 17B
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Hijau metalik (6002M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 5 liter, subjek
SPEED: 70 Km / jam
FRAME: V30T – V33T 104097-251820
1951
1952
Vespa 125 U VU1T (1953)
ENGINE: 2-stroke 124,8 cc
Bore: 56,5 mm.
STROKE: 49,8 mm.
POWER: 4,5 hp
SAFC: 6,4:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 17 B filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil spring dengan fleksibilitas sull variabel, ganda shock absorber hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
Lampu depan: lampu pada diameter, stang 95 2 lampu
WARNA: Hijau Pastel (Kode Max Meyer 1.298.6334)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 65 Km / jam
FRAME: VU1T 1001-7001
Vespa 125 VM1T – VM2T (1953-1954)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
SPEED: Kecepatan 3
POWER: Porting Piston ke silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: coil suspensi semi dan sull hidrolik, coil spring dan suspensi hidrolik pada bagian belakang
Rem: depan drum, belakang drum
SISTEM LISTRIK: 6V
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VM1T 001001-085870
VM2T 0085871-0176014
1953
1954
Vespa 125 VN1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 123,7 cc
Bore: 54 mm.
STROKE: 54 mm.
POWER: 4,5 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,5:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’orto 18C filter
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, suspensi coil spring biconical dan efek variabel yang fleksibel ganda hidrolik pada bagian belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: 6V AC
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter,
SPEED: 75 Km / jam
FRAME: VN1T dari 01.001 ke 050.100
Vespa Struzzo 150 VL1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 5,4 hp pada 5000 rpm
SAFC: 6,3:1
TRANSMISI: 3 Speed, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting yang Piston silinder, Dell’Orto TA 18 D dengan filter udara
RODA: 3.50 × 8
SUSPENSI: pegas kerucut fleksibilitas dan variabel sull peredam hidrolik Efektif ganda, coil spring koaksial variabel fleksibilitas biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Front Drum, Belakang Drum
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 7 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 105 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W
HORN: 6V – 10W
WARNA: Gray (15048M Meyer Max Code)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 6,25 liter, subjek
SPEED: 83 km / h
FRAME: VL1T 1001-17000
Vespa 150 GS VS1T (1955)
ENGINE: 2-stroke 145,6 cc
Bore: 57mm.
STROKE: 57 mm.
POWER: 8 hp pada 7500 rpm
SAFC: 07:01
TRANSMISI: 4 Kecepatan, 3-disc kopling dipangkas
POWER: Porting silinder Piston, Dell’orto UB23S3 dengan filter udara
RODA: 3.50 × 10
SUSPENSI: coil fleksibilitas pegas kerucut dan variabel Double bertindak shock absorber hidrolik sull, coil fleksibilitas musim semi variabel koaksial biconical ke hidrolik shock belakang
Rem: Drum depan (ventilasi dengan 59), belakang drum (ventilasi sebesar 59)
SISTEM LISTRIK: Bersama 6V AC dan DC 6V (6V baterai – 12 Ah) DI kumparan alternator, eksternal dan rectifier 32 W
LAMPU DEPAN: diameter 115 cahaya, lampu 6V biluce – 25/25W Posisi + 6V lampu – 3W)
LAMPU BELAKANG: 6V – 5W (+ 6V – 10W model dengan lampu rem)
WARNA: Grey metalik (Kode Max Meyer 15005M)
RUST: Dana Buram Merah (10055M Meyer Max Code)
TANK: 12 liter termasuk cadangan.
SPEED: 101 km / h
FRAME: VS1T dari 001.001 menjadi 0013,300 (tahun 1955)
VESPA JERMAN
Vespa Hoffmann
Pada tahun 1950 Vespa dibuat di bawah lisensi oleh pabrik Hoffmann di Lintorf. Apa yang disebut “Hoffmann”-Vespa yang tersedia dengan pergeseran-stick dan kemudian dengan perubahan kabel terkontrol-gear. Pada tahun 1954 model “Königin” (ratu) diperkenalkan dengan cahaya-fender dan lampu pada handlebar. Bagian Mesin dan bagian tubuh yang paling identik dengan model fender-cahaya italian.
Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang.   Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.
Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan pihak Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya.   Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf.   Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar Jerman.
Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut.   Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di Jerman dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar Jerman. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat.   Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh Jerman Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark.  Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.   Tahun 1950, vespa Hoffmann telah diproduksi di Jerman.
Vespa tersebut ternyata cepat populer di Jerman, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylist serta memuji Piaggio atas ciptaannya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik.   Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya.   Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya.  Dalam kondisi perekonomian Jerman yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia berinisiatif menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.
Kemudian (pada 1954) ia menciptakan Vespa dengan sebutan model “Königin” (ratu) yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan krom serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann.  Pembuatan skuter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.
Vespa Messerschmitt
Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955.  Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren 1-2 dan GS 1-3 yang diklaim lebih dahsyat.    T1 dan T2 mempunyai ban 10 inchi dan merupakan mesin 150 pertama.  T2 mempunyai kabel kontrol terbuka / terlihat di luar.  GS1 mirip dengan T2 dengan kabel kontrol terbuka dan ban 10 inchi tipe tertutup.  Hanya tersedia warna silver (kecuali model yang dieksport ke UK).   Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.
Vespa GmbH Augsburg
Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt.   Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi.  Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958.   Produk vespa Augsburg antara lain T1-2 125, T3-4 150, GL, Sprint, GS4.   T3 mempunyai kabel kontrol tertutup seperti pada GS3 dan mempunyai roda 10 inchi.   Model Jerman spesial 125 T1 dan T2 mempunyai ban 8 inchi dan 150 T4 mempunyai ban 10 inchi sangat mirip dengan model Italia VNA-VBB.  Panel samping pada model Italia memang kurang diperhatikan.  Kelistrikan diubah dari AC menjadi DC dan memberikan peluang untuk memasang mesin seri-P pada rangka ini.   GS4 merupakan suksesor dari GS3 yang masih tradisional.   Model ini hanya berwarna putih dan diubah sistem kelistrikannya dari AC tanpa batere menjadi DC dengan batere.   Mereka juga melakukan hal yang sama terhadap GL dan di kemudian hari model Sprint yang dibangun paralel.   Indikator dipasang di panel samping sementara switch, klakson, dan tipe reting tidak diubah.   Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak.  Pada kelanjutannya Jerman kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.
VESPA PRANCIS

Vespa 50 dengan Pedal
Vespa di Prancis diproduksi oleh perusahaan ACMA (Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles) di bawah lisensi perusahaan induk di Italia.  Hukum Prancis saat itu memungkinkan anak berumur 14 tahun mengendarai sepeda motor, karena itu lahirlah vespa 50 dengan pedal pada tahun 1970 yang membuat vespa ini bisa pula dikayuh dengan kaki (seperti sepeda) saat kehabisan bensin di jalan.
Vespa ACMA
Vespa ACMA pada awal 1950an sudah menggunakan batok lampu di setang tetapi masih terpisah dengan speedometer.   Setelah itu batok lampu disatukan dengan speedometer dengan desain yang eksotik.

Vespa 150 TAP
Merupakan vespa yang diproduksi di Prancis untuk keperluan perang.   Vespa dimodifikasi untuk mengangkut senjata M20 (M20 75 mm recoilless rifle) yang digunakan pada tahun 1950an oleh AU Prancis (French Airborne Forces /Troupes aéroportées/TAP).  Diproduksi oleh pabrik Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles (ACMA), perusahaan di Prancis yang diberi lisensi oleh Vespa pada tahun 1956 hingga 1959.
Dilengkapi dengan senjata bazoka handal M20 buatan Amerika yang ringan, anti tank, dan anti hentakan balik saat ditembakkan karena adanya gas propelan.   Bobotnya sangat ringan jika dibandingkan dengan meriam standar 75mm lainnya tetapi masih mampu menembus baja berketebalan 100 mm dengan hulu ledak yang disebut HEAT (High Explosive Anti tank).   Skuter akan dijatuhkan dari udara dengan parasut dobel, masing-masing dikawal oleh dua orang sebagai satu tim.  Jadi, dibutuhkan lima parasut untuk setiap tim agar bisa membawa 2 orang kru, senjata, amunisi, dan dua skuter.  Bazoka akan dimuat di satu skuter, sementara amunisi dimuat di skuter satunya.  Barulah mereka segera melaju untuk mendekati musuhnya, meskipun rumornya mereka lebih sering mendorongnya daripada menaikinya. :)  Selain itu, karena tidak adanya jenis perangkat recoilless rifle yang dirancang untuk ditembakkan dari skuter, bazoka ini harus dipasang pada tripod yang juga dimuat oleh skuter, sebelum ditembakkan.  “Vespa Bazoka” ini dibandrol dengan harga sekitar $500 sementara harga M20 jauh di atasnya.  Sekitar 800 skuter ini dikerahkan dalam Perang di Aljazair (1954 – 1962).
Spesifikasi :
* Panjang: 6 kaki 10 inchi (2.08 m)
* Berat: 114.5 lb (52 kg)
* Bazoka: bisa dipegang tangan kanan
* Jangkauan: (HEAT) 7000 yard (6.4 km)
* Kecepatan peluru: (HEAT) 1000 kaki/detik (300 m/detik)
* Peluru: 75 × 408 mm. R
* Kaliber: 75 mm. (2.95 inches)
* Berat sekeliling:
o HE: 21.86 lb (9.92 kg)
o HEAT: 20.54 lb (9.32 kg)
o Asap (T40, WP): 22.61 lb (10.26 kg)
* Penetrasi baja: 4 inches (100 mm)

VESPA INGGRIS
Perusahaan Douglas dari Kingswood, Bristol, memulai produksi sepeda motor pada tahun 1907.   Pada tahun 1948, perusahaan tersebut bangkrut.   Ketika berlibur di Italia, Managing Director Claude McCormack melihat sebuah Vespa dan segera membuat perjanjian dengan Piaggio untuk memproduksi vespa di bawah lisensi di Bristol.
Model Rod 1951-1955
“Rod” adalah istilah retro mengacu pada mekanisme perubahan gigi.   Skuter ini dipasarkan hanya sebagai “Vespa 125″ dengan spek Piaggio 1949 yang baru saja diganti.   Namun produksi baru terealisasi pada April 1951.   Batok lampu depan dipindahkan ke perisai untuk menghormati peraturan penerangan lokal (mungkin maksudnya agar tidak silau di mata pejalan kaki).

Model G 1953-1954
Sama dengan model sebelumnya dengan perubahan kabel gir.
GL2 1954-55
Mesin dengan transfer port twin yang up to date dipasang di sasis 1949 yang diperbarui.

42L2 1955-1956
Akhirnya menggunakan sasis gaya baru dan batok lampu dipindahkan ke setang.

92L2 1956-1959
Merupakan modifikasi dari 42L2 dengan perubahan pada tanki yang diperbesar kapasitasnya dan ceruk di bawah pengendara yang lebih cekung.

102L2 1957
Merupakan vespa 92L2 dengan mesin 150cc yang diimpor dari Piaggio.   Hanya segelintir dibuat dan merupakan buatan tangan.

152L2 1959-1960
Sebuah model benar-benar baru diperkenalkan sekitar satu tahun setelah Piaggio.  Bagian belakang casing dibangun dalam dua bagian dengan jahitan di bagian tengah dan pembawa mesin sekarang tidak terpisahkan dengan bak mesin. Ketika permintaan melampaui pasokan, sejumlah model Piaggio setara (yang VNA) diimpor.

Sportique 1961-1965
Douglas menyetop produksi vespa 125cc dan membangun pengganti model Piaggio 150cc (VBB).    Dalam upaya menghentikan laju penurunan penjualan, sejumlah edisi spesial dengan aksesoris yang masih tergolong standar pun dikeluarkan.   Bisa dilihat Supreme 1962 silver dan Grand Luxe warna emas.   Pada tahun 1965, sebelum produksi Vespas berhenti, sempat dirilis Grand Tourer dalam warna merah marun metalik.

232L2 1962
Salah satu model Vespa 125cc yang diproduksi dalam jumlah sangat kecil pada tahun 1962.

VESPA AMERIKA
Vespa 100 Sport
Vespa 50
Vespa Allstate
Vespa Sear

VESPA BALAP
  • Pada 1947 muncul Vespa 98 tipe Corsicana 98cc menggunakan karburator 17 mm tipe sport.
  • Pada tahun yang sama, 1947, keluar Vespa 98 tipe Korsika (Circuit) 98cc.
  • Pada 1949, Vespa sebenarnya mulai mendapatkan tempat yang baik di sirkuit balap, dengan vespa Corsa 125 balapnya  “telaio di lega” (sasis campuran) GP racer.
  • Pada tahun 1949 juga keluar Vespa 125 Circuit
  • Vespa Montlhéry merupakan skuter legenda, diproduksi tahun 1950 untuk memecahkan rekor dunia di sirkuit Prancis.  Berhasil mencatatkan 17  rekor dalam 10 jam.   Vespa ini mempunyai daya tahan streamline dan merupakan skuter balap kecepatan di tanah yang memecahkan lebih dari tujuh belas rekor dunia termasuk lari 1 jam dengan kecepatan rata-rata 134km /jam, lari 100 mil dengan kecepatan rata-rata 129.7km / jam; dan lari 1.000 mil dengan kecepatan rata-rata 124.3km / jam!
  • Vespa 125 Sei Giorni (enam hari) digunakan oleh Joseph CAU untuk memenangkan balapan.
  • Vespa Siluro (=Torpedo) atau disebut juga Catfish (=Lele) merupakan salah satu mesin Vespa yang mengguncangkan dunia kendaraan multi-silinder.   Didesain oleh desainer handal Piaggio yaitu D’Ascanio dengan fitur spesial berupa counter-opposing pistons, maka Siluro menjadi Vespa super-streamline yang menggunakan mesin twin horizontal-menentang 124,5 cc dan menghasilkan lebih dari 17 HP pada 9500 rpm.   Pada 1951, Siluro dikendarai oleh Dino Mazzoncini memecahkan rekor kilometer di 21,4 detik dengan kecepatan rata-rata 171,1 124.3km /jam.
Sumber: http://motorlama.com/vespa-1946-sekarang.php